Welcome guests, please press the bell Échangez le Vôtre [4]

Échangez le Vôtre [4]


Beberapa hari setelah menghilangnya Melisa, kehidupan di kota kecil itu berjalan seperti biasa. Tidak ada yang bertanya tentangnya, tidak ada yang mencari namanya. Seolah keberadaannya telah terhapus dari sejarah.

Namun, di suatu malam yang dingin dan berkabut, di tempat yang sama di mana Melisa berdiri di atas jembatan dengan keputusasaan, seorang pemuda kini menggenggam pagar besi tua itu. Tatapan matanya kosong, menatap air sungai yang hitam pekat di bawahnya.

Dia baru saja kehilangan segalanya. Orang tuanya meninggal dalam kecelakaan, meninggalkannya sebatang kara dengan hutang yang menumpuk. Tidak ada masa depan. Tidak ada harapan.

Dalam pikirannya, satu-satunya solusi yang tersisa adalah membiarkan dirinya jatuh.

Namun, sebelum dia sempat memanjat pagar jembatan, sebuah sentuhan lembut di lengannya membuatnya tersentak.

"Kau tidak perlu melakukan itu."

Pemuda itu menoleh cepat.

Di sana, berdiri seorang pria berbaju serba hitam dengan topi bundar, wajahnya samar tertutup bayangan malam.

Tanpa banyak bicara, pria itu mengulurkan secarik kertas coklat.

"Ambil ini."

Pemuda itu menatapnya dengan bingung, tetapi tangannya tetap mengambil kertas itu. Ada tulisan di sana—tulisan yang tampak biasa, tetapi terasa begitu kuat, seakan berbisik langsung ke dalam pikirannya.

"Échangez le Vôtre."

"'Tukarkan milikmu'…?" Pemuda itu membaca dengan suara nyaris tak terdengar.

Pria bertopi bundar mengangguk pelan. "Jika kau menginginkan keajaiban yang tak masuk akal, masukkan alamat ini di komputermu."

Lalu, seperti bayangan yang tertelan gelap, pria itu melangkah pergi, menghilang begitu saja di antara kabut.

Pemuda itu berdiri di sana, menatap secarik kertas di tangannya.

Di dalam dadanya, harapan dan ketakutan saling bertarung.

Dan di suatu tempat yang tak terlihat, layar komputer di warnet itu kembali menyala, kursor berkedip, siap menerima permintaan baru.

Siklus itu terus berulang.


Posting Komentar

0 Komentar